Langsung ke konten utama

PACARAN = NASI PUTIH

-->

(Ini artikel pertamaku, yg membawaku ke SOLOPOS.. ya, meski akhirnya tidak terpilih menjadi wasis, tp, lolos 20 besar  aj udah seneng kok :) yuk, capcus dibaca ya!)

 Pacaran = (sama dengan) nasi putih?!
Hah?  Kok bisa sih?! Pasti, anda bertanya-tanya.
Sebelum saya jelaskan maksudnya, saya ingin menjelaskan arti kata satu-persatu dahulu.
NASI PUTIH
Ada yang nggak tahu nasi putih? !
Saya yakin 100%, pasti setiap orang tahu.
Pernah merasakan?!
Pastinya!
Ya, nasi putih itu di ketahui oleh setiap orang. Bukan jadi barang langka lagi. Selain tiap orang tahu, pasti juga pernah merasakan.. (kecuali sama orang yang nggak doyan lhoo yaa!)
Dari mulai anak-anak, remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan kakek-nenek. Ya, intinya nasi putih itu diketahui dan dirasakan hampir tiap orang. Bukan cuma itu, nasi putih juga mudah di dapatkan. Dimana-mana pasti ada. Di warung-warung, restoran, bahkan luar negeri sekalipun.
Istilahnya “menjamur” di semua lapisan, kasta, juga ruang dan waktu.


PACARAN
[“Hari gini, nggak punya pacar?! Hello.. 2012 gitu !” ]
Ya, itulah opini para remaja saat ini..
Jadi, telah jelas, nggak ada remaja yang nggak tahu istilah pacaran. Bukan cuma remaja sih, tapi, anak-anak bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-nenek juga tahu..
Pacaran adalah masa penjajakan, masa mengenal satu sama lain antar lawan jenis yang dilandaskan rasa cinta.
            Hmmm, nggak terhitung lagi, berapa banyak orang yang pacaran sekarang ini. Dari mulai remaja pastinya, karena yang lagi dimasa pubertas. Disamping remaja, orang dewasa juga banyak yang pacaran, bahkan anak-anak sekalipun! Meskipun cinta mereka cinta monyet (haha, kok monyet ya?! Kenapa nggak cinta kura-kura, atau kupu-kupu atau yang lain yang lebih bagus aja?! Hehe)
Walaupun, ada juga sih, yang nggak mau pacaran, tapi, ta’aruf, terus langsung nikah aja.. tapi, hampir 90% remaja itu pacaran.

HUBUNGAN PACARAN DENGAN NASI PUTIH
            Nah, setelah baca penjelasan pacaran dan nasi putih tadi, bisa disimpulkan banyak persamaan antara nasi putih dan pacaran. Diantaranya :
Ø  Sama-sama bukan lagi hal yang asing bagi kita
Ø  Hampir tiap orang tahu dan merasakan
Ø  Dimanapun ada
Ø  Menjamur di semua lapisan

Kalau dikaji lebih dalam, seiring dengan berjalannya waktu, nasi putih dan pacaran akan terus mengalami peningkatan. Baik peningkatan jumlah ataupun “terobosan baru” (variasi) dari tahun ketahun, terutama di era modernisasi ini.
Nasi putih bisa dibuat banyak variasi, misal : nasi goreng, kuning, uduk, bakar, dll.
Pacaran juga bervariasi, misal : backstreet, long distance (pacaran jarak jauh), pacaran lewat jejaring social dunia maya, dll.
Semakin banyak variasi, semakin banyak orang yang ingin terjun “mencicipinya”.

Pada kenyataannya, kita sebagai remaja harusnya prihatin dengan alur kehidupan modern dan global ini. Pacaran adalah salah satu pengaruh modernisasi di kalangan remaja. Sehingga , terkesan bahwa para remaja merasa jadi orang yang sangat hebat dan gaul, ketika mereka menggandeng pacar mereka.
Sebenarnya dibalik rasa bangga yang dirasa para remaja saat berpacaran, ada banyak sisi negative dari pacaran. Dilhat dari sisi agama, norma dan nilai sosial.
Dari agama (Islam) jelas, bahwa pacaran itu tidak disyari’atkan. Sedangkan, dari sisi nilai dan norma sosial, Indonesia itu termasuk ke dalam daerah timur yang menjunjung tinggi kesopanan dan kesusilaan masyarakat.
Apakah sopan, laki-laki dan perempuan pergi berdua-duaan, duduk dibawah pohon, bergandengan tangan dipinggir jalan, bahkan kiss di tempat umum…??
Renungkanlah !!

Ya, pelajaran buat kita semua, bahwa kita sebagai remaja tidak boleh larut dalam arus modernisasi. Tetaplah jaga dan patuhi aturan dan norma yang berlaku. Pintar-pintar menyaring hal-hal positive-negative dampak modernisasi ini. Jangan sampai kita malah terjerumus ke jalan yang salah dan kehilangan jati diri sebagai “wong wetan”.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata orang

Kata orang, laki-laki yang baik mencari perempuan yang baik. Kata orang, perempuan yang baik adalah perempuan yang sholeha. Kata orang, perempuan sholeha adalah idaman. Tapi, nyatanya itu hanya kata orang . Malam itu, aku tau bahwa tidak semua orang berpikir sama dengan "kata orang". Malam itu, aku paham bahwa setiap orang boleh berasumsi tapi masing-masing punya prinsip sendiri dalam hati. Dalamnya lautan bisa diukur, tapi dalamnya hati siapa yang tau. Dan kamu, tidak akan pernah tau betapa dalam rasa sakit hati seorang Perempuan yang kau hempas begitu saja, hanya karena kamu merasa Ia terlalu baik. Tapi, itu tidak penting. Lupakan saja. Yang harus kamu tau adalah, Perempuan baik akan selalu memaafkan dan mengikhlaskan.

Bahagia yang sederhana

Pasca kehidupan kampus, banyak hal-hal yang aku lewati.  Bahagia, sedih, galau, khawatir, ragu dan lain sebagainya. Sama seperti kebanyakan orang, aku pun juga mengalami  "quarter life crisis".  yeah, dan itu adalah moment paling nggak enak banget menurutku. Dimana saat itu, aku merasa bahwa aku hidup tapi aku nggak berguna. aku hidup buat apa? aku kok nggak berguna? hey, Uzi yang dulunya waktu kuliah punya banyak impian pasca kuliah, sekarang kamu bisa apa? kamu siapa? hah? beribu pertanyaan memenuhi otakku sendiri. Kala itu, aku sebenernya sudah mulai bekerja. Yap,Alhamdulillah aku mulai kerja sudah dari selepas aku wisuda, bulan Desember. aku kerja di sebuah startup yang baru mulai dirintis, namanya:    beniso.id  jadi, aku pun jadi semacam  first employee  nya. Beniso belum punya kantor resmi jadi aku bisa bekerja  remote  dari rumah. Nah, mungkin karena aku dirumah, dan keluargaku kerja semua kalau jam kerja, jadi aku dirumah sendiri, sepi dan membuatku sering bertan

Graduation

Nduk, maafkan Bapak tak dapat membersamaimu di hari bahagiamu memakai toga. Semoga kamu tak bersedih hati meski tanpa ada Bapak di sisi. Bapak, tiada kesedihan pada hati yang ikhlas. Segala skenario hidup ini merupakan takdir dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui yang wajib di imani. Duhai Bapak, lihatlah senyuman ini, tanpa ada genang air di netra. Percayalah Pak, bahagia ini murni lahir dan batin. Meski Bapak hilang dalam pandang dan hanya bisa ku kenang tapi cinta Bapak tak kan lekang. Akhirnya impian Bapak terwujud ya, anak Bapak telah menjadi bagian dari Universitas Gadjah Mada 😊 Meski dunia kita tlah berbeda, ku yakin Bapak juga ikut bahagia dari atas sana. Terimakasih alm.Bapak, Ibu, Mas, Mbak dan keponakan untuk kasih sayang dan segala support selama ini.  Saatnya berkarya untuk membahagiakan yang masih ada dan tak lupa mengirim bait-bait doa pada yang tlah tiada. Teman-teman bersyukurlah jika saat wisuda masih ditemani kedua orangtua lengkap. Pun bagi yang sudah ta