Kamis, 27 November 2014

Perempuan Senja

untukmu Perempuan Senja, semoga sempat membaca tulisan sederhana ini.

Mungkin saat ini, kedua mata lentik mu sedikit memudar kecantikannya, sebab campuran H2O dan NaCl yang terus membanjiri pipi mu yang biasanya merona. Hey, lihatlah menuju kaca, kedua kelopak matamu semakin membesar. Awas kecantikanmu memudar besok pagi, sayang :)

Sebenarnya bukan masalah kecantikan yang ingin ku tekankan kepadamu, sayang. namun, tentang alasan butiran-butiran bening itu mengalir.



Tanpa engkau jelaskan apa sebabnya, aku pun mengerti dan sangat paham.

Ya, aku mengerti alasanmu menangis. tentang sosok lelaki -mantan idaman- mu itu bukan?

Sudahlah, sayang, berhentilah memikirkan laki-laki konyol itu.
bagaimana bisa ku bilang dia konyol?

ya, tentu saja.
duhai Perempuan Senja, siapa yang tidak mengenalmu? perempuan baik hati nan sholihah, cerdas, serta cantik seperti dirimu. Siapa lelaki yang tak mengidamkanmu?
aku yakin, dengan ataupun tanpa kamu tau, diluar sana banyak sekali laki-laki yang memiliki asa bisa bersanding denganmu.

hingga suatu hari sosok laki-laki itupun bahagia, bersorak sorai dapat merebut hatimu.
sungguh, dia beruntung sekali mendapatkan hati dari perempuan anggun sepertimu, sayang.. sungguh..

hari hari pun berlalu. kalian merajut cinta dengan indah, membangun mimpi-mimpi tentang masa depan cerah, bahkan kalian pun telah memikirkan bagaimana membesarkan generasi penerus kalian.
mungkin cinta kalian saat  itu memang seperti bunga yang mekar warna-warni ditaman bunga, harumnya pun semerbak.

Kemudian seiring berjalannya waktu, kamu tiba disuatu titik, dimana kata hatimu merasa resah. ya, entah mengapa kamu merasa ada yang tidak beres dengan hati nuranimu. tidak enak dihati.
Sayang, itulah definisi dosa. Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam pernah bersabda "Dosa adalah sesuatu yang apabila kamu kerjakan, perasaan hatimu menjadi resah."

Sayang, Allah Sang Pemilik Cinta, sangat mencintaimu.. Dia mengetuk hatimu untuk menyadari semuanya..

Hingga tiba saat itu. Saat engkau mengucapkan kata berpisah dengan lelaki itu. Saat engkau benar-benar merasa keresahan hatimu itu tak bisa dilanjutkan lagi. Saat engkau bertekad mendedikasikan seluruh rasa indah itu hanya kepada-Nya.

Mungkin aku adalah satu dari seribu orang yang mendukung keputusanmu. Keputusan yang aku rasa maha berat. Ya, dan tentunya menyakitkan..

waktu berdesing bagai peluru, amat cepat.
Kemudian bak sebuah petir yang membangunkanmu, "fakta" itu menamparmu dari lamunan panjang.

"Fakta" inilah yang membuatmu menghabiskan bergulung-gulung tisu. Fakta yang membuat hatimu terluka parah. Fakta yang menyadarkanmu bahwa kehidupan tak ubahnya sebuah sandiwara agung.

Aku tau, bagaimana pedih hatimu mengetahui fakta bahwa lelaki itu berpindah ke lain hati begitu cepatnya. Sangat cepat, bahkan belum sempat engkau menghela nafas panjang ia sudah bersama wanita lain diluar sana.

Sakit.. sangat sakit. aku mengerti..

Ceritamu adalah satu dari beberapa cerita yang pernah orang ceritakan padaku. Ya, andai kamu tau sayang, diluar sana juga banyak wanita yang tersakiti seperti dirimu.. kamu tak sendiri :')

Sayang, tapi apakah perempuan-perempuan itu menyerah begitu saja?

tidak.

Mereka memang sempat terjatuh dan tenggelam. Namun, kemudian mereka berdiri dan melangkah kembali. Membuat kisah masa lalunya menjadi bagian berharga dari hidup mereka. Dengan masa lalu itu mereka belajar agar berhati-hati dan tidak jatuh lagi dimasa depan.

Sayang, biarlah lelaki itu bahagia semaunya. Tak usah kau pedulikan lagi. Tugasmu untuk mengingatkannya sudah kamu tunaikan. Kita sudah dewasa, tentu tau mana yang benar dan mana yang salah. Semua pilihan ada ditangan kita, bukan? Kita tidak bisa memaksanya menjadi seperti yang kita mau.. karena hidup memang punya jalan masing-masing.

Sayang, kuatkan lah dirimu.

Jika sekarang kau ingin meluapkan segalanya, maka luapkanlah sekarang juga.
keluarkan segala air mata mu tentang getir luka ini. Luapkan.

Namun, berjanjilah padaku, esok hari tak akan ada lagi air mata untuk lelaki itu lagi. Berjanjilah padaku, esok tak ada lagi luka menganga yang menyiksa batinmu. esok, senyum manis serta pipi meronamu menghiasi parasmu lagi.

Ini hanya masalah waktu, Perempuan Senja..
Kamu butuh beberapa Senja untuk membalut luka dan sakitmu.
Kamu butuh beberapa senja untuk membuktikan pada lelaki itu. bahwa pilihanmu memilih Sang Khaliq adalah benar.
Kamu butuh beberapa senja untuk membuka matamu, bahwa surya kan kembali menyinari hari-harimu lagi. Kelam ini hanya sementara. sebentar. Temaram yang merampas cahayamu tak lama lagi akan pergi. Kemudian fajar membentang cakrawala kembali, menyuguhkan keindahan mentari pagi, mengubah ceritamu cerah lagi.

Perempuan Senja, bersabarlah. karena sabar tiada batasnya.

-farere-

2 komentar:

  1. Keren kata2nya :) Penasaran nih sama si perempuan senja :D

    BalasHapus
  2. haha, nggak penting dho siapa perempuan senja nya, yg penting kamu jangan ikut2an kayak sosok lelaki dicrita itu :p

    BalasHapus

Surat Bunga pada Daun yang tlah gugur

Bapak, baru saja aku membaca ulang tulisanku sendiri, dan aku menangis. Ya, ternyata terakhir aku menulis tulisan tentang Bapak berjudul ...