7 bulan lalu kita bertemu dalam keprihatinan.
Terkurung, jeruji besi lah objek pemandangan.
Masih ingatkah kamu, saat kita
bercerita tentang mimpi-mimpi. Dan berharap kan terwujud suatu hari nanti.
Nanti, ketika kita bisa lepas dan menghirup udara bebas.
Kemudian kamu dan aku pun sama-sama
berjuang sekuat yang kita mampu untuk mencari mentari, tempat kita bermimpi.
---
Kini, kita dipertemukan kembali,
di kota yang kata orang istimewa. Kota yang mampu membekukan tawa.
Kini, kau telah bebas, menghirup
udara lepas. Terhempas, melupakan semua sesak nafas.
Belum sempat aku mengucapkan
selamat. Kamu telah menjadi orang hebat. Membawa semua asa mu mendekat.
Aku melihatmu menyapaku dengan
wajah berseri. Bahkan hampir saja aku
tak mengenali wajahmu kembali. Ya, tak ada mendung dalam pancaran lensa matamu
lagi. Aku rasa kamu sudah menemukan mentari.
Sedangkan aku?
Masih terpenjarat.
---