Rabu, 22 November 2017

Graduation



Nduk, maafkan Bapak tak dapat membersamaimu di hari bahagiamu memakai toga. Semoga kamu tak bersedih hati meski tanpa ada Bapak di sisi.

Bapak, tiada kesedihan pada hati yang ikhlas. Segala skenario hidup ini merupakan takdir dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui yang wajib di imani. Duhai Bapak, lihatlah senyuman ini, tanpa ada genang air di netra. Percayalah Pak, bahagia ini murni lahir dan batin. Meski Bapak hilang dalam pandang dan hanya bisa ku kenang tapi cinta Bapak tak kan lekang. Akhirnya impian Bapak terwujud ya, anak Bapak telah menjadi bagian dari Universitas Gadjah Mada 😊 Meski dunia kita tlah berbeda, ku yakin Bapak juga ikut bahagia dari atas sana. Terimakasih alm.Bapak, Ibu, Mas, Mbak dan keponakan untuk kasih sayang dan segala support selama ini. 

Saatnya berkarya untuk membahagiakan yang masih ada dan tak lupa mengirim bait-bait doa pada yang tlah tiada.


Teman-teman bersyukurlah jika saat wisuda masih ditemani kedua orangtua lengkap. Pun bagi yang sudah tak lengkap bahkan tak ada semuanya, semoga tak menjadi alasan untuk tidak bersyukur. Bersyukurlah, sebab itu artinya Allah tlah memilih pundakmu untuk menjadi sosok yang kuat 😊 #graduationstory

Senin, 09 Oktober 2017

Pendadaran



Ada kata yang tak sempat Bunga katakan kepada Daun.
Tentang kata maaf atas milyaran khilaf. Tentang ucapan terimakasih atas dalamnya cinta tanpa pamrih. Tentang segala keluh kesah yang akhirnya menjelma jadi mozaik indah.

Ayah, inilah sepasang tangan yang terlambat memelukmu. Sebuah hati yang terlambat mengerti. 
Pada hari ini,ingin rasanya mendekap dan mengungkap segala rasa yang selama ini ku jaga dalam senyap. Tapi,ternyata terlambat :") Sejatinya banyak kamuflase dalam perjalanan ini. Tentang pura-pura bahagia dengan kimia,padahal jatuh bangun menempa diri sendiri supaya cinta kimia. Pernah diam-diam ikut sbmptn lagi sampai mogok belajar saking merasa tersesatnya.
Tentang pura-pura baik-baik saja memulai usaha sambil kuliah padahal susahnya membagi waktu hingga sering keteteran sana sini.
Tentang pura-pura tidak ada masalah dengan mengikuti sebuah program wirausaha, padahal aslinya stres-mikir keras karena ditengah jalan ada masalah besar sehingga harus berjuang melunasi beberapa juta sendirian. 😂

Ayah, anakmu yang satu ini memang suka "ngeyel" dengan nasehatmu. Tapi tetap bertanggung jawab kok,buktinya smua sudah bisa terlewati, lunas dan sekarang udah unofficially S.Si 😂

Alhamdulillahi Robbil 'alamiin, Allahumma sholli wa sallim 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aalihi wa ash-haabihi wa ummatihi ajma'in 😊

Selasa, 11 April 2017

11 April 2017

11 April 2017

Tanggal yang sama, hari ini memiliki kesan yang begitu berbeda.
Ya, bila Bapak masih ada hari ini Bapak genap berusia 62 tahun.
Tapi ternyata Allah tlah menuliskan umur Bapak 62 tahun kurang 95 hari :')
Bapak, kado terindah yang bisa ku berikan hanyalah doa.
Doa dan usaha menjadi anak yang baik. Meski hari ini masih jauh dari kata baik itu sendiri.

Bapak, terimakasih tlah menemaniku 21 taun, memberi begitu banyak pelajaran berharga.

Aku ingin berterimakasih pada Ibu yang tlah memilihkan Bapak terbaik seperti Bapak.
Masih ingat cerita Bulik, katanya Ibu dulu banyak fansnya tapi yang bisa mengetuk hati Ibu dan kluarga Ibu: cuman Bapak.
Aku selalu belajar dari kisah Bapak dan Ibu yang mencintai dengan sederhana tanpa parameter-parameter yang terlalu rumit dimasa kini.
Ibu yang sudah hafal beberapa juz menerima Bapak yang masih belajar membaca Qur'an dengan baik.
Ibu yang suka ngisi kajian memotivasi dan memberi dorongan Bapak yang dulunya takut ikut kajian hingga Bapak bisa menjadi Khotib Jumatan, sampai teman2 Bapak dimasa lalu keheranan.😂
Hahaha lucu memang, anak gaul bertemu anak santri membangun cinta yang abadi.

Meski Bapak terlihat biasa saja tapi hatinya luar biasa. Dalam jiwa Bapak mengalir kebaikan-kebaikan yang mengesankan. Bertanggung jawab, ringan membantu sesama, memperjuangkan hak oranglain hingga pemikiran yang begitu visioner jauh ke depan. 
Dan diakhir hayatnya begitu sabar menerima cobaan berupa sakit yang sangat sakit, sel kanker yang tlah bermetastase ke organ lain sehingga tidak bisa kemoterapi. 
Cinta Bapak bukan hanya kepada Ibu tapi juga keluarga Ibu, terbukti Bapak begitu memuliakan Nenek (mertua Bapak).
Sampai-sampai Nenek basa (basa krama dlm istilah jawa utk menghormati-red) kepada Bapak yang umurnya jauh dibawah Nenek.
Pun cintanya kepada kami, anak-anaknya, menantunya dan cucu-cucunya.

Bapak kami rindu.
Tapi Bapak tak perlu khawatir jika kami menangis. Sebab tangisan kami bukan lagi kesedihan yang mendalam. Hanya air mata kerinduan yang menjelma menjadi kekuatan batin yang membuat kami tetap tegak. 
Meski ragamu tlah tiada disisi, tapi jiwamu tetap disini, didalam hati kami Pak ❤❤❤❤❤

Surat Bunga pada Daun yang tlah gugur

Bapak, baru saja aku membaca ulang tulisanku sendiri, dan aku menangis. Ya, ternyata terakhir aku menulis tulisan tentang Bapak berjudul ...