Selasa, 29 Maret 2016

BANGUN MINDSET : “RISET EMBRIO OMZET” MENUJU INDONESIA HEBAT, BERMARTABAT, ANTI MLARAT

Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat di dunia saat ini membuat banyak perubahan dan dampak bagi setiap Negara. Negara yang mampu menggenggam industri dan teknologi lah yang mampu berdiri tegak dengan gagah dan gegap gempita mengibarkan benderanya dalam jajaran Negara-negara maju Dunia. Kini, semua Negara sedang berlomba menjadikan dirinya pemenang dalam berbagai bidang kehidupan. Pemenang bukan lagi Negara yang memiliki senjata lengkap dan berlimpah, namun, pemenang adalah mereka yang mampu merengkuh, menciptakan dan mengembangkan teknologi. Teknologi inilah yang akan dapat mendorong industri. Dari industri-industri ini akan mendongkrak perekonomian suatu Negara dan menjadikan Bangsa yang mandiri. Untuk dapat membuat sebuah industri tetap eksis dan tidak macet, maka dibutuhkan capaian omzet yang terus meningkat dan menghindari kemerosotan. Omzet dengan angka yang fantastis dalam sebuah industri tak akan dicapai tanpa adanya sebuah Riset yang mumpuni. Ya, Riset atau penelitian berguna dalam pengembangan kualitas dan inovasi produk. Riset menjadi embrio dalam melejitkan omzet! Risetlah yang terus digelorakan dan dinomor satukan di Negara-negara maju.


            Riset menurut Kamus besar Bahasa Indonesia berarti penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.
Riset sangat dekat hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan ilmu pengetahuan dalam suatu Negara dijalankan melalui sistem pendidikan. Sehingga Riset dan pendidikan adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Jika ingin menciptakan Riset yang baik maka harus memperbaiki sistem pendidikannya.
Sebagai contoh, kita lihat Korea Selatan. Korea Selatan dan Indonesia memiliki kesamaan yaitu sama-sama bekas Negara jajahan Jepang. Hingga Jepang akhirnya menyerah pada sekutu pada 1945, maka baru sejak itulah Korea merdeka meski masih mengalami perang Korea. Dan Korea Selatan resmi lahir pada 15 Agustus 1948. Pada awal merintis Negara, Korea Selatan masih terdaftar dalam jajaran Negara miskin. Ekonomi Korea Selatan masih pada sektor Pertanian. Namun, sejak awal Korea Selatan sudah memiliki sebuah impian besar. Sebuah impian yang akan diperjuangkan dan ingin diwujudkan dimasa depan. Impian itu adalah menjadi Negara Export Oriented yang akan mengalahkan Jepang! Mulai saat itu, sistem pendidikan di Korea pun di godog ketat. Jam belajar menjadi 14 jam perhari. Masuk jam 08.30 dan pulang pukul 22.00 demi dapat mencetak generasi unggul yang mampu bersaing secara internasional. Para pemimpin Korea juga punya visi yang sangat maju dalam penyerapan dan pengembangan teknologi. Tahun 1959, pemerintah Korea sudah mendirikan Korean Atomic Energy Commision. Pertengahan tahun 1960, Kementerian Sains dan Teknologi dibentuk. Lalu Korea Institute of Science and Technology yang dibentuk untuk riset industrial. Dan setelah itu, proses pembelajaran sains dan teknologi dilakukan secara besar-besaran. Para ilmuwan asing dan segala macam teknologi terbaru dari Barat diserap habis-habisan. Persis seperti Jepang. Riset dan penelitian digalakkan, orang-orang serta badan-badan riset yang unggul diberi dana yang sangat besar oleh pemerintah. Industri-industri dengan potensi pasar masa depan yang besar dianalisis dan dikejar habis-habisan, baik oleh pemerintahnya maupun swasta. Industri-industri utama Korea Selatan sekarang adalah otomotif, semikonduktor, elektronik, pembuatan kapal, dan baja. Korea juga dengan intens mengembangkan industri-industri strategis masa depan, seperti Nanoteknologi, Bioteknologi, Teknologi Informasi, Robotika, dan teknologi ruang angkasa. Korea mempunyai robot humanoid ke 2 di dunia, HUBO, robot berkepala Einstein. (Robot humanoid pertama dunia adalah Asimo dari Jepang). Korea juga berambisi menjadi “World’s Number 1 Robotics Nation”, bangsa pengguna robot terbesar dunia, 2025 nanti.
 
Dan sekarang dapat kita saksikan, Korea Selatan mampu menempati urutan teratas dalam sistem pendidikan mengalahkan Finlandia. Korea Selatan dapat mencetak industri elektronik raksasa seperti Samsung dan LG yang menguasai pasar dunia. Korea Selatan dapat meningkatkan pendapatan perkapita penduduknya secara drastis dalam waktu yang cukup singkat.
            Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kondisi Indonesia saat ini? Bagaimana sistem Pendidikannya ?Bagaimana jiwa kewirausahaan penduduknya? Bagaimana semangat riset dan penelitian para pembelajar?
            Semoga kita sebagai Mahasiswa dan Penerus Negeri ini dapat memiliki semangat Riset yang kuat dengan niat yang luhur. Riset tugas akhir dalam kuliah tak hanya menjadi “syarat” kelulusan, namun juga sebagai wadah dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Sudah saatnya, para Sarjana tidak hanya bermimpi menjadi seorang pegawai namun semangat juang yang membara untuk menjadi pengusaha! Melewati batas suka-tidak suka terhadap keadaan Negara saat ini. Sebab, kecintaan dan jiwa nasionalis yang  berhembus dan melekat dalam tiap desah nafas harus jauh lebih besar dari sebuah kepesimisan akan masa depan bangsa ini. Menurut Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, bahwa jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk saat ini. Sangat kecil, bukan? Padahal menurut  survey yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) pada tahun 2013, menunjukkan bahwa keinginan berwirausaha masyarakat Indonesia adalah yang kedua tertinggi di ASEAN setelah Filipina. Namun, mengapa jumlah pengusaha masih begitu minim? Bisa jadi karena kita masih takut untuk memulai dan masih dibayangi oleh ketakutan akan kegagalan

Mari menjadi Mahasiswa yang mencintai proses tak sekedar hasil akhir. Jadikan riset tugas akhir sebagai sarana membangun karakter ilmiah diri dan bangsa. Menjadi mahasiswa yang berorientasi sociopreneur yang dapat membuka lapangan kerja bagi Indonesia. Melalui Riset sains dan teknologi kita hantarkan dan songsong Indonesia menjadi hebat, bermartabat dan anti mlarat. Hebat karena dari Negara berkembang suatu hari akan menjadi Negara maju. Bermartabat karena suatu hari Negeri ini akan menjadi tuan di rumahnya sendiri, mampu mengolah segala sumber daya alam dan manusianya sendiri tanpa bergantung investor asing. Dan anti mlarat sebab suatu hari nanti rakyat Indonesia akan merdeka secara ekonomi. Aamiin. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada Ibu Pertiwi, Indonesia tercinta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Bunga pada Daun yang tlah gugur

Bapak, baru saja aku membaca ulang tulisanku sendiri, dan aku menangis. Ya, ternyata terakhir aku menulis tulisan tentang Bapak berjudul ...